BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pelajaran Bahasa Indonesia di
Indonesia termasuk mata pelajaran wajib dan selalu diberikan pada setiap
jenjang sekolah mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Dalam pelajaran ini,
peserta didik diajak meningkatkan keterampilan berbahasa dan bersastra baik
pada keterampilan reseptif maupun keterampilan produktif.
Salah satu kegiatan produktif adalah
menulis karya sastra. Kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan.
Hal itu sesuai dengan pernyataan Taufik Ismail bahwa sastra adalah karya cipta
dan rasa. Kegiatan kreatif ini juga bisa menjadi sarana pembentukan karakter
suatu bangsa yang beradab (Ismail, 2011: 1).
Rahmanto (2002:16-25) mengemukakan
bahwa pengajaran sastra dapat membantu pendidikan secara utuh apabila cakupannya
meliputi empat manfaat, yaitu (1)
membantu keterampilan berbahasa, (2) meningkatkan pengetahuan budaya, (3)
pengembangan cipta dan rasa, (4) dan menunjang pembentukan watak.
Salah satu cara untuk
mengembangkan apresiasi sastra pada peserta didik ialah dengan pengajaran puisi. Tujuan
pengajaran puisi di sekolah adalah agar peserta didik memperoleh kesadaran yang lebih
terhadap dirinya sendiri, orang lain
dan lingkungan sekitar, memperoleh kesenangan, dan peserta didik memperoleh pengetahuan dan
pengertian dasar tentang puisi. Yang perlu mendapat perhatian dalam pengajaran puisi di sekolah
adalah pemilihan bahan
pengajaran dan penyajiannya.
Puisi
adalah karangan yang terikat berarti puisi terikat oleh aturan-aturan ketat.
Akan tetapi, pada waktu sekarang, para penyair berusaha melepaskan diri dari
aturan yang ketat itu. Aturan di luar diri puisi itu ditentukan oleh penyair
yang membuat dahulu ataupun masyarakat (Pradopo, 2007:306 ).
Menulis
puisi merupakan satu keterampilan berbahasa yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Dengan penguasan keterampilan menulis, diharapkan peserta
didik dapat mengungkapkan, pikiran, perasaan yang dimilikinya setelah menjalani
proses pembelajaran dalam berbagai tulisan (Nurgiyantoro, 2002:309).
Pembelajaran
menulis puisi masih mengalami berbagai hambatan. Hambatan tersebut berasal dari
faktor peserta didik, guru, maupun ketersediaan literatur. Peserta didik
beranggapan bahwa menulis puisi lebih sulit dibandingkan dengan menulis surat, menulis memo atau
lainnya. Menulis puisi kadang menjadi beban berat bagi peserta didik. Mereka beranggapan
bahwa menulis puisi terlalu sulit jika ditinjau dari segi bahasa maupun
penafsirannya. Kesulitan yang dialami peserta didik tersebut berdampak pada belum
tercapainya KKM pada kompetensi dasar menulis puisi.
Berdasarkan
observasi dan angket, hasil belajar
menulis puisi peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 1 Batangan masih rendah. Sedikitnya
ada empat hal yang menyebabkan rendahkan hasil belajar menulis puisi. Keempat hal
tersebut adalah:
1. peserta
didik tidak berbakat menulis puisi;
2. peserta
didik tidak terbiasa menulis puisi;
3. pengetahuan
tentang menulis puisi hanya didapat dari guru
dan dari LKS; dan
4. penulisan
puisi hanya dilakukan pada saat mendapat tugas dari guru mereka.
Selain
karena dari faktor peserta didik, faktor mengajar guru juga berpengaruh
terhadap rendahnya hasil belajar menulis puisi. Saat guru mengajar baru
digunakan metode konvensional yakni ceramah dan penugasan. Komunikasi yang
hanya dua arah ini berpengaruh juga pada keaktifan belajar mereka. Untuk itu,
dalam pembelajaran menulis puisi diperlukan metode aktif, kreatif dan
menyenangkan.
Metode
pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi adalah
metode beriur baris. Metode beriur baris merupakan metode permainan seperti
bisik berantai. Perbedaannya metode bisik berantai dilakukan secara lisan
dengan materi bisikan berupa kata atau kalimat yang sama, sedangkan metode beriur
baris dilakukan secara tertulis, dengan meneruskan baris puisi yang dituliskan
teman sebelumnya. Untuk meneruskan puisi tersebut terikat dalam tema yang telah
ditentukan bersama.
Berdasarkan
uraian yang telah dikemukakan, peneliti bermaksud meneliti pembelajaran menulis
puisi dengan penelitian berjudul Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisidengan Terapan Metode Beriur Baris pada Peserta Didik Kelas VIII A SMP Negeri 1Batangan, Pati Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah yang telah dikemukakan masalah dalam penelitian ini,
masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. peserta
didik tidak berbakat menulis puisi;
2. peserta
didik tidak terbiasa menulis puisi;
3. pengetahuan
tentang menulis puisi hanya didapat dari guru
dan dari LKS; dan
4. penulisan
puisi hanya dilakukan pada saat mendapat tugas dari guru mereka.
5. guru belum
menggunakan metode mengajar aktif, kreatif dan menyenangkan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang dikemukakan, ada dua rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini.
1. Bagaimanakah
peningkatan hasil belajar menulis puisi peserta
didik kelas VIII A SMP Negeri 1 Batangan, Pati tahun pelajaran 2011/2012 dengan
terapan metode beriur baris?
2. Bagaimana
terapan metode beriur baris yang dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi peserta didik
kelas VIII A SMP Negeri 1 Batangan, Pati tahun pelajaran 2011/2012?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan rumusan masalah yang diajukan, tujuan penelitian ini ada dua macam.
1. Untuk meningkatkan
hasil belajar menulis puisi peserta
didik kelas VIII A SMP Negeri 1 Batangan, Pati tahun pelajaran 2011/2012 dengan
terapan metode beriur baris.
2. Untuk
mendapatkan gambaran yang objektif tentang terapan metode beriur
baris yang dapat meningkatkan hasil belajar menulis puisi peserta didik kelas
VIII A SMP Negeri 1 Batangan, Pati tahun pelajaran 2011/2012.
E. Manfaat Penelitian
Hasil
penelitian tindakan kelas (PTK) ini menghasilkan dua macam manfaat, yakni
manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
Untuk dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
pengembangan keilmuan terutama di bidang pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
dan sebagai dasar pijakan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Dilihat dari segi praktis, penelitian ini bermanfaat bagi
tiga pihak.
a. Bagi Peneliti
1) Sebagai
dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang kemampuan menulis
puisi.
2) Sebagai
acuan pembanding dalam penelitian pengajaran bahasa dan sastra khususnya kemampuan
menulis menulis puisi.
3) Sebagai
informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang kemampuan
menulis puisi.
b. Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1) Sebagai
sumber informasi bagi guru untuk memantau hasil belajar para peserta didik dalam menulis
puisi
2) Sebagai
bahan acuan masukan dalam mengajarkan apresiasi sastra, terutama kemampuan
menulis puisi.
3) Sebagai
sumber informasi bagi guru untuk memantau kemampuan peserta didik menguasai
bentuk tulisan dan gaya
bahasa dalam menulis puisi dengan baik.
c. Bagi Peserta
Didik
1) Peserta
didik dapat mengetahui hasil belajar menulis
puisi.
2) Peserta
didik mendapatkan pengalaman tentang menulis puisi dengan metode beriur baris.
3) Peserta
didik dapat mengembangkan kemampuan menulis puisi dalam pelajaran bahasa Indonesia.
1 komentar:
Write komentarBoleh dicopy
ReplyEmoticonEmoticon