RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PEMODELAN TEKS
Sekolah : SMP Negeri 1 Batangan
Mata
pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi
Pokok : Teks Tantangan
Kelas/Semester
:
IX/2
Alokasi
Waktu : 2 Jam
Pelajaran (1 x Pertemuan)
A.
Kompetensi Inti (KI)
KI 1 : Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah
konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah
abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi
Dasar dan Indikator
KI
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
KI
1
|
1.1
Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman
bahasa dan budaya
|
1.1.1
Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam membaca teks
tantangan.
1.1.2
Menghargai dan mensyukuri
keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam memahami teks
tantangan.
|
|
1.2 Menghargai
dan mensyukuri keberadaan bahasa
Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami
informasi lisan dan tulis
|
1.2.1 Menunjukan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung jawab dalam
memahami struktur dan ciri bahasa dalam teks tantangan.
1.2.2 Menunjukan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung jawab dalam
memahami kalimat komplek, kata rujukan dalam teks tantangan.
|
|
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi
lisan dan tulis
|
1.3.1 memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam kerja kelompok
dalam membahas teks tantangan
1.3.2 memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas bersama dalam membahas teks tantangan
|
|
2.3 Memiliki
perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang
tentang suatu masalah.
|
2.3.1
Memiliki perilaku demokratis dalam
membantah sudut pandang tentang suatu masalah teks tantangan dalam kelompok.
2.3.2
Memiliki perilaku
kreatif dalam membantah sudut pandang tentang suatu masalah dalam teks
tantangan sesuai kelompok.
2.3.3
Memiliki perilaku santun dalam membantah
sudut pandang tentang suatu masalah dalam teks tantangan sesuai kelompok.
|
KI
3
|
3.1
Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun
tulisan
|
3.1.1
Dapat
mengidentifikasi struktur isi teks
3.1.2
Dapat
mengidentifikasi ciri bahasa teks
3.1.3
Dapat
mengidentifikasi tujuan komunikasi/ fungsi sosial teks
|
KI
3
|
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis,
tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
|
3.2.1 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari
segi isi
3.2.2 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari
segi bahasa
3.2.3 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari
segi fungsi sosial
|
|
Mengklasifikasi
teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik
melalui lisan maupun tulisan
|
3.3.1 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks tantangan
yang lain dari segi isi
3.3.2 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks
tantangan yang lain dari segi bahasa
3.3.3 mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks
tantangan yang lain dari segi fungsi sosial
|
KI
4
|
4.1 Menangkap makna teks eksemplum,
tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun
tulisan
|
4.1.1 menjawab pertanyaan terkait isi teks tantangan
4.1.2 menjelaskan makna kata dalam teks tantangan
4.1.3
menceritakan kembali isi teks tantangan
dengan kata-kata sendiri
|
C. Materi
Pertemuan ke-1
Materi Reguler
1. Struktur teks:
a. pengantar yang berisi pernyataan tentang topik yang hendak dibantah
b. argumen, memuat rangkaian bukti atau alasan
untuk mendukung bantahan
c. simpulan berupa pernyataan yang menegaskan bantahan.
2. Ciri-ciri bahasa:
a. kalimat kompleks
b. kata rujukan
c. kata hubung
d. pilihan kata
3. Contoh Teks
Kebijakan Mobil Murah
Pemerintah dalam waktu dekat akan
mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini, rencananya, akan
dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah, mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya
bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi
pembeli mobil yang ramah lingkungan.
Sejumlah kalangan meminta
pemerintah mencabut insentif pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan.
Alasannya, kebijakan itu dinilai tidak
tepat sasaran dan akan kemacetan lalu lintas di ibu kota.
Kritik terhadap kebijakan mobil
murah dan ramah lingkungan itu disampaikan dalam bedah buku Mobil Murah dan
Kemacetan Jakarta karya A.M Fatwa di MerDesa Institut, Jakarta Pusat, Rabu,
2 April 2014. Buku itu bersumber dari seminar “Mobil Murah dan Kemacetan
Jakarta serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda Transportasi” yang digelar
pada Desember 2013.
Menurut berbagai kalangan,
munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak
dibahas secara komprehensif. Akhirnya, kebijakan itu dapat menimbulkan masalah.
Awalnya, usul mobil murah itu dilontarkan tim pemerintah setelah studi banding
ke India. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil murah untuk kawasan
perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil kecil yang
bentuknya lebih mirip city car. “Lebih baik kebijakan mobil murah dan
ramah lingkungan ini dicabut dulu,” ujar seorang pakar transportasi.
Tidak mustahil, menurut berbagai
kalangan, dalam program mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin
meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujungujungnya, beban pemerintah
untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal itu akan berujung
pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu berhitung-hitung, apakah
kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
Sebagai gantinya, pemerintah
diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar transportasi
menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi
laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Diolah dari sumber:
Anggrita Desyani dari http://www.tempo.co/read/news/2014/04/03/090567494/
Pemerintah-
Disarankan-Cabut-Kebijakan-Mobil-Murah
Materi Perbaikan/Remidi
Kenaikan Harga BBM Disambut Aksi Demo
Demo
kenaikan BBM belum berhenti. Kali ini Aliansi Rakyat Bali Tolak Kenaikan BBM
mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Surat Keputusan Menteri ESDM
No.2486/K/12/MEN/2015 tentang Kenaikan Harga BBM. Kenaikan harga BBM dinilai
memberatkan mayoritas masyarakat.
"Kebijakan
nonpopulis ini bukti wajah asli siapa Pemerintah saat ini, yang tidak bisa
mengambil kebijakan tanpa melukai hati rakyat dan menyengsarakan kehidupan yang
semakin sulit ini," ujar Koordinator Aliansi Rakyat Bali Tolak, Ni Wayan
Sita Metri saat berunjukrasa di Denpasar, Minggu (29/3/2015).
Ia menilai
kenaikan harga BBM yang dimulai sejak Sabtu kemarin, pukul 00:00 WIB tidak
memiliki dasar perhitungan yang kuat. Sebab harga minyak mentah dunia saat ini
hanya USD 59,19 per barrel.
Sementara
itu Juru Bicara Aliansi Rakyat Bali Tolak Kenaikan BBM, Retno mengatakan,
kenaikan BBM menunjukkan kekayaan energi Indonesia masih dikontrol asing. Ia
juga menuding Pemerintahan Jokowi belum mampu membawa Indonesia mandiri dalam
mengelola kekayaanya alamnya.
Saat ini
kekayaan alam Indonesia atas sumber Energi masih dikuasai oleh Asing, sehingga
Pemerintahan Jokowi-JK membuat kebijakan yang mengikuti alur keinginan di
International," tutur Retno, juru bicara Aliansi tersebut.
Sebelumnya
unjuk rasa kenaikan BBM juga terjadi di sejumlah daerah. Seperti di Jakarta dan
Yogyakarta.
Materi Pengayaan
Mencari contoh
teks tantangan dari internet atau dari media cetak.
Pertemuan ke-2
Pembedaan teks
tanggapan kritis, teks diskusi, dan teks eksposisi.
Pertemuan ke-3
Pembedaan teks
tanggapan kritis, teks diskusi, dan teks eksposisi.
Teks
Tantangan
Struktur
teks:
1.
pengantar yang berisi pernyataan tentang
topik yang hendak dibantah
2.
argument, memuat
rangkaian bukti atau alasan
untuk mendukung bantahan
3.
simpulan berupa per-nyataan yang menegaskan bantahan.
Ciri-ciri bahasa:
1.
kalimat kompleks
2.
kata rujukan
3.
kata hubung
4.
pilihan kata
Pertemuan ke-4
Pengklasifikasian teks
tantangan
Pertemuan ke-5
Pengklasifikasian teks
tantangan
D. Metode
Pembelajaran
1.
Pendekatan : Saintifik
2.
Model : Discovery
Learning
3.
Metode : Diskusi, Inkuiri, Tanya Jawab
E. Media, Alat, Sumber Pembelajaran
1. Media : teks tanggapan
kritis
2. Alat :
buku teks
3. Sumber Pembelajaran :
a. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Bahasa
Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 129
- 148
b. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Buku
Guru Bahasa Indonesia Wahana
Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
c. Bahan teks dari
internet.
F. Langkah-langkah
Pembelajaran
1.
Pertemuan pertama
No.
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Waktu
|
Metode
|
1.
|
Pendahuluan
a.
Peserta didik
menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b. Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau
tidak.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar
yang harus dicapai, tujuan
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.
Peserta didik
dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks
tanggapan kritis.
|
10 menit
|
|
2.
|
Mengamati
a.
Membaca teks tantangan (sebagai
pemodelan) dengan cermat
utuk melihat bentuk/struktur
teks (pengantar, argumen
bantahan, simpulan)
b.
Membaca
teks model tantangan untuk
memahami unsur kebahasaan/ciri-ciri bahasa teks tantangan (kalimat kompleks,
kata hubung, kata rujukan, pilihan kata)
Menanya
c.
Menanya tentang fungsi sosial teks
tantangan
d.
Menanya
tentang bentuk/struktur teks
tantangan
e.
Menanya tentang ciri-ciri bahasa/unsur kebahasaan
teks tantangan
Mengumpulkan
informasi
f.
Berdiskusi tentang isi teks
tantangan berdasarkan
pertanyaan-pertanyaannya
g.
Berdiskusi tentang
fungsi sosial teks
tantangan
h.
Berdiskusi tentang struktur/bentuk teks tantangan
(pengantar/orientasi, argumen bantahan, simpulan)
i.
Berdiskusi tentang
ciri-ciri bahasa teks
tantangan (kalimat kompleks,
kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )
sebagai bagian penting dalam
sebuah teks tantangan
j.
Berdiskusi tentang
struktur dan ciri-ciri
bahasa teks biografi atau teks lain (yang telah dipelajari
sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan
Menalar/Mengasosiasi
k.
Menyimpulkan fungsi sosial teks
tantangan
l.
Menyimpulkan teks tantangan berdasarkan struktur /bentuk teks
m.
Menemukan teks
tantangan sejenis dari berbagai
sumber dan mengidentifikasi struktur /bentuk dan
ciri-ciri bahasa berdasarkan hal-hal yang
yang telah dipelajari
n.
Menggunakan unsur
kebahasaan (kaliamt kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan
kata) untuk kemahiran
berbahasa dalam mendukung
pemahaman terhadap teks tantangan
Mengomunikasikan
o.
Menyampaikan hasil pemahaman tentang
fungsi sosial teks tantangan
p.
Menyampaikan hasil pemahaman tentang
bentuk /struktur teks prosedur dan ciri-ciri
bahasanya
|
50 menit
|
Discovery Learning
|
3.
|
Penutup
a.
Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.
Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami
saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.
Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan
dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.
Peserta didik menyimak informasi tentang rencana
tindak lanjut.
|
20 menit
|
|
2.
Pertemuan Kedua
No.
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Waktu
|
Metode
|
1.
|
Pendahuluan
a. Peserta didik menjawab salam guru pada awal
pelajaran.
b. Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau
tidak.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar
yang harus dicapai, tujuan
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
|
10 menit
|
|
2.
|
Mengamati
a.
Membandingkan teks tantangan
dan teks lain yang telah
dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur)
dari segi struktur dan unsur bahasa
masing-masing teks
Menanya
b.
Menanya
tentang perbedaan teks tantangan dengan
teks biografi (atau teks lain) berdasarkan
struktur dan ciri-ciri
bahasa kedua teks
tersebut
Mengumpulkan
informasi
c.
Berdiskusi tentang
ciri-ciri bahasa teks
tantangan (kalimat kompleks,
kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )
sebagai bagian penting dalam
sebuah teks tantangan
d.
Berdiskusi tentang
struktur dan ciri-ciri
bahasa teks biografi
atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan
teks tantangan
Menalar/Mengasosiasi
e.
Menyimpulkan perbedaan teks tantangan
dengan teks biografi tau teks
lain berdasarkan bentuk/struktur masing-masing teks
tersebut
Mengomunikasikan
f.
Menyampaikan hasil
simpulan tentang perbedaan
teks prosedur dan teks biografi (atau teks lain)
berdasarkan bentuk/struktur teks
dan ciri-ciri bahasa
masing-masing teks tersebut
|
50 menit
|
Discovery Learning
|
3.
|
Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami
saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan
dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana
tindak lanjut.
|
20 menit
|
|
3.
Pertemuan Ketiga
No.
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Waktu
|
Metode
|
1.
|
Pendahuluan
a. Peserta didik menjawab salam guru pada awal
pelajaran.
b. Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau
tidak.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar
yang harus dicapai, tujuan
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
|
10 menit
|
|
2.
|
Mengamati
a.
Membandingkan teks tantangan
dan teks lain yang telah
dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur)
dari segi struktur dan unsur bahasa
masing-masing teks
Menanya
b.
Menanya
tentang perbedaan teks tantangan dengan
teks biografi (atau teks lain) berdasarkan
struktur dan ciri-ciri
bahasa kedua teks
tersebut
Mengumpulkan
informasi
c.
Berdiskusi tentang
struktur dan ciri-ciri
bahasa teks biografi
atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan
dengan teks tantangan
Menalar/Mengasosiasi
d.
Menyimpulkan perbedaan teks tantangan
dengan teks biografi tau teks
lain berdasarkan bentuk/struktur masing-masing teks
tersebut
Mengomunikasikan
e.
Menyampaikan hasil pemahaman tentang
bentuk /struktur teks prosedur dan ciri-ciri
bahasanya
f.
Menyampaikan hasil
simpulan tentang perbedaan
teks prosedur dan teks biografi (atau teks lain)
berdasarkan bentuk/struktur teks
dan ciri-ciri bahasa
masing-masing teks tersebut.
|
50 menit
|
Discovery Learning
|
3.
|
Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami
saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan
dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana
tindak lanjut.
|
20 menit
|
|
5. Pertemuan Kelima
No.
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Waktu
|
Metode
|
1.
|
Pendahuluan
a. Peserta didik menjawab salam guru pada awal
pelajaran.
b. Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau
tidak.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar
yang harus dicapai, tujuan
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
|
10 menit
|
|
2.
|
Mengamati
a.
Membandingkan teks tantangan
dan teks lain yang telah
dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur)
dari segi struktur dan unsur bahasa
masing-masing teks
Menanya
b.
Menanya
tentang perbedaan teks tantangan dengan
teks biografi (atau teks lain) berdasarkan
struktur dan ciri-ciri
bahasa kedua teks
tersebut
Mengumpulkan
informasi
c.
Berdiskusi tentang
ciri-ciri bahasa teks
tantangan (kalimat kompleks,
kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )
sebagai bagian penting dalam
sebuah teks tantangan
d.
Berdiskusi tentang
struktur dan ciri-ciri
bahasa teks biografi
atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan
dengan teks tantangan
Menalar/Mengasosiasi
e.
Menyimpulkan perbedaan teks tantangan
dengan teks biografi tau teks
lain berdasarkan bentuk/struktur masing-masing teks
tersebut
Mengomunikasikan
f.
Menyampaikan hasil pemahaman tentang
bentuk /struktur teks prosedur dan ciri-ciri bahasanya
g.
Menyampaikan hasil
simpulan tentang perbedaan
teks prosedur dan teks biografi (atau teks lain)
berdasarkan bentuk/struktur teks
dan ciri-ciri bahasa
masing-masing teks tersebut
|
50 menit
|
Discovery Learning
|
3.
|
Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami
saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan
dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana
tindak lanjut.
|
20 menit
|
|
6. Pertemuan Keenam
No.
|
Kegiatan Peserta Didik
|
Waktu
|
Metode
|
1.
|
Pendahuluan
a. Peserta didik menjawab salam guru pada awal
pelajaran.
b. Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau
tidak.
c. Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d. Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e. Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar
yang harus dicapai, tujuan
pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f. Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
|
10 menit
|
|
2.
|
Mengamati
a.
Membaca
teks model tantangan untuk
memahami unsur kebahasaan/ciri-ciri bahasa teks tantangan (kalimat kompleks,
kata hubung, kata rujukan, pilihan kata)
b.
Membandingkan teks tantangan
dan teks lain yang telah
dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur)
dari segi struktur dan unsur bahasa
masing-masing teks
Menanya
c.
Menanya
tentang perbedaan teks tantangan dengan
teks biografi (atau teks lain) berdasarkan
struktur dan ciri-ciri
bahasa kedua teks
tersebut
Mengumpulkan
informasi
d.
Berdiskusi tentang
ciri-ciri bahasa teks
tantangan (kalimat kompleks,
kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )
sebagai bagian penting dalam
sebuah teks tantangan
e.
Berdiskusi tentang
struktur dan ciri-ciri
bahasa teks biografi
atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan
dengan teks tantangan
Menalar/Mengasosiasi
f.
Menggunakan unsur
kebahasaan (kaliamt kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata
) untuk kemahiran
berbahasa dalam mendukung
pemahaman terhadap teks tantangan
g.
Menyimpulkan perbedaan teks tantangan
dengan teks biografi tau teks
lain berdasarkan bentuk/struktur masing-masing teks
tersebut
Mengomunikasikan
h.
Menyampaikan hasil
simpulan tentang perbedaan
teks prosedur dan teks biografi (atau teks lain)
berdasarkan bentuk/struktur teks
dan ciri-ciri bahasa
masing-masing teks tersebut
|
50 menit
|
Discovery Learning
|
3.
|
Penutup
a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan
materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami
saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c. Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan
dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d. Peserta didik menyimak informasi tentang rencana
tindak lanjut.
|
20 menit
|
|
F. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan
1. Penilaian sikap
a. Sikap
Sosial Demokratis
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Saya menghargai
pendapat orang lain
|
|
|
|
|
2
|
Saya turut
berkontribusi dalam kelompok
|
|
|
|
|
Jumlah
Skor
|
|
|
|
|
Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai
maksimal) x 100
b. Sikap Sosial Santun
No
|
Aspek
Pengamatan
|
4
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Tidak menyela
pembicaraan orang lain pada saat yang tidak tepat
|
|
|
|
|
2
|
Tidak
berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai
maksimal) x 100
c. Sikap Religius
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1
|
Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
||||
2
|
Mengucapkan
rasa syukur atas karunia Tuhan
|
||||
3
|
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
|
||||
4
|
Mengungkapakan
kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
|
||||
5
|
Merasakan
keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
|
||||
Jumlah
Skor
|
d. Lembar pengamatan sikap
No
|
Nama Siswa
|
Demokratis
|
Santun
|
Religius
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
1
|
.................................
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang tidak
sesuai aspek sikap
2 = apabila
kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
sering tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
PERTEMUAN KE-1
2. Penilaian
Pengetahuan
Soal
Bacalah
teks tantangan berikut ini dengan saksama!
Kebijakan Mobil Murah
Pemerintah
dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini,
rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah, mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya
bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi
pembeli mobil yang ramah lingkungan.
Sejumlah
kalangan meminta pemerintah mencabut insentif pajak untuk mobil murah dan ramah
lingkungan. Alasannya, kebijakan itu
dinilai tidak tepat sasaran dan akan kemacetan lalu lintas di ibu kota.
Kritik
terhadap kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan itu disampaikan dalam bedah
buku Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta karya A.M Fatwa di MerDesa
Institut, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2014. Buku itu bersumber dari seminar
“Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda
Transportasi” yang digelar pada Desember 2013.
Menurut
berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh
kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif. Akhirnya, kebijakan itu dapat
menimbulkan masalah. Awalnya, usul mobil murah itu dilontarkan tim pemerintah
setelah studi banding ke India. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil
murah untuk kawasan perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil
kecil yang bentuknya lebih mirip city car. “Lebih baik kebijakan mobil
murah dan ramah lingkungan ini dicabut dulu,” ujar seorang pakar transportasi.
Tidak
mustahil, menurut berbagai kalangan, dalam program mobil murah dan ramah
lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya,
beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal
itu akan berujung pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu
berhitung-hitung, apakah kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
Sebagai
gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar
transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur
transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Diolah dari sumber:
Anggrita Desyani dari http://www.tempo.co/read/news/2014/04/03/090567494/
Pemerintah-
Disarankan-Cabut-Kebijakan-Mobil-Murah
1) Isu apa yang disampaikan di dalam teks
tersebut?
2) Pada paragraf ke berapa masyarakat menolak
atau menyanggah kebijakan mobil murah?
3) Mengapa kebijakan mobil murah ditolak oleh
berbagai kalangan?
4) Sebagai ganti kebijakan mobil murah, apa yang
tepat untuk pembangunan di Indonesia?
5) Apa simpulan dari teks tersebut?
6) Tulis struktur teks berjudul
“Kebijakan Mobil Murah” dengan melengkapi tabel berikut!
No
|
Struktur Teks
|
Ide Pokok Paragraf
|
1.
|
…
|
…
|
2.
|
…
|
…
|
3.
|
…
|
…
|
4.
|
…
|
…
|
KUNCI JAWABAN
1. Pemerintah dalam
waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah.
2. Paragraf ke-2, 4, dan 5.
3. a. Dapat memperparah kemacetan lalu lintas di ibukota.
b. Beban rakyak meningkat karena harus mengimpor BBM
4. pemerintah
lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia
merupakan Negara kepulauan.
5. Jika
kebijakan mobil murah belum dapat dilaksanakan, pemerintah
diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain, yaitu membangun
infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara
kepulauan.
6. Melengkapi
Tabel
No
|
Struktur Teks
|
Ide Pokok Paragraf
|
1.
|
Pengantar, isu, masalah
|
Pemerintah dalam
waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini,
rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping
murah, mobil ini dirancang ramah
lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan
insentif pajak bagi pembeli mobil yang ramah lingkungan
|
2.
|
Argumen menentang
|
Menurut berbagai
kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan
yang tidak dibahas secara komprehensif.
|
3.
|
Argumen menentang
|
Menurut
berbagai kalangan, dalam program mobil murah dan ramah lingkungan akan
semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya,
beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal
itu akan berujung pada beban rakyat.
|
4.
|
Simpulan
|
Sebagai
gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar
transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur
transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
|
Norma Penilaian
1. Jumlah soal 6
butir
2. Skor jawaban
benar soal nomor 1 s.d. 5 :
2
3. Skor jawaban
benar soal nomor 6 :
10
4. Skor Maksimal :
20
Skor
= Nilai yang diperoleh X 100
Nilai maksimal
a.
Remedial
Berdasarkan teks tantangan
yang berjudul “ kebijakan mobil murah” carilah isi bacaan tersebut!
b.
Pengayaan
Carilah teks tantangan di media massa yaitu
koran, majalah, maupun internet!
PERTEMUAN KEDUA
Membedakan teks
tantangan dengan teks lain
Bacalah
dengan saksama teks berikut!
Teks 1
Pengurangan Subsidi Bahan Bakar
Minyak Besaran subsidi energi pada tahun anggaran
2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan
pada realisasi tahun 2013 sebesar
299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P (Anggaran Pendapatan
Belanja Negara Perubahan) 2013 sejumlah 287,14 triliun.
Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan
210,73 triliun.
Sementara itu, realisasi tahun lalu
mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013
sebesar 199,9 triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut
karena lonjakan konsumsi minyak Indonesia. Di sisi lain, produksi
(lifting) minyak tidak mencapai target. Contoh, sejak tahun
2009, realisasi produksi minyak selalu di bawah target. Pada
tahun 2013, targetnya 840 ribu barel per hari, sedangkan realisasinya
825 ribu barel per hari.
Bagaimana dengan konsumsi minyak?
Pada tahun 2009, konsumsinya sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun
2013 melonjak menjadi 1,50 juta barel per hari. Dengan demikian,
pada tahun lalu Indonesia harus mengimpor minyak sebesar
725 ribu barel per hari. Indonesia adalah negara pengekspor sekaligus
pengimpor minyak.
Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi
importir minyak (net importer
oil).
Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi
domestik melebihi jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun
2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net
exporter oil) karena ekspor lebih tinggi dari impor.
Subsidi BBM harus diakui cenderung
meningkat. Kondisi ini tentu membebani
APBN. Untuk itu, diperlukan upaya menurunkan atau
bahkan menghapus subsidi BBM secara bertahap.
Meskipun demikian, kelompok
masyarakat yang kontra penurunan subsidi
BBM mempunyai argumentasi lain. Penurunan subsidi
yang diikuti kenaikan harga BBM memicu inflasi (barang dan
jasa mahal). Kondisi ini menjadikan daya beli masyarakat turun,
khususnya masyarakat miskin. Akhirnya, jumlah penduduk kategori
miskin akan bertambah.
Kenaikan harga BBM dan inflasi akan
menyebabkan permintaan domestik menurun sehingga
melemahkan produksi. Penurunan produksi di berbagai
sektor ekonomi akan meningkatkan pemutusan hubungan kerja
(PHK) dan meningkatkan pengangguran. Ringkasnya,
kelompok kontra berpendapat kenaikan harga BBM menyebabkan
inflasi, kemiskinan, serta pengangguran lebih
tinggi.
Penurunan dan/atau penghapusan
subsidi BBM tentu berdampak negatif terhadap perekonomian
dalam jangka pendek, terutama inflasi,
sektoral, ekonomi makro, kemiskinan, dan pengangguran.
Yang perlu dicermati adalah dampak terhadap kemiskinan
dan pengangguran Pemerintah baru harus sudah mempunyai
solusi terhadap subsidi BBM, seperti keberanian menurunkan
subsidi BBM secara bertahap sampai akhirnya menghapus.
Dampak negatif penurunan subsidi BBM dalam
jangka pendek dapat dikurangi dengan menerapkan
kebijakan fiskal lewat jaring pengaman sosial dan kebijakan
moneter. Selain itu, Bank Indonesia dapat menurunkan jumlah uang
beredar melalui instrumen menaikkan suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia (SBI). Pengurangan subsidi BBM juga harus disertai program kompensasi.
Akan tetapi, program kompensasi yang tidak efektif justru
akan meningkatkan kemiskinan.
Sebaliknya, jika program kompensasi
dapat dilaksanakan dengan efektif,
dapat menekan kemiskinan. Kompensasi sebaiknya
bukan dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan,
beasiswa pendidikan, modal kerja usaha kecil dan menengah,
padat karya, serta beras untuk masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat diberlakukan
terus-menerus. Andai subsidi terpaksa
diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif, dan tepat sasaran dengan jangka waktu
terbatas. Subsidi harus dikurangi secara
bertahap, sampai akhirnya dihapus. Pemerintah baru
didorong berani mengurangi subsidi BBM disertai penjelasan kepada
masyarakat.
Oleh: Y. Sri Susilo, MSi.
Penulis adalah
Dosen Atma Jaya Yogyakarta
(Diolah dari
Sumber: http://www.koran-jakarta.com/?13837-pengurangan+subsidi+bbm
Lengkapilah tabel berikut!
Struktur Tek Tantangan “Pengurangan Subsidi BBM”
Struktur Teks
|
Teks
|
Fungsi Sosial Teks
|
Unsur kebahasaan
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
Teks 2
Perlukah Pengurangan Subsidi BBM?
Besaran subsidi energi pada tahun
anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun.
Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar
299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini
mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73
triliun.
Sementara itu, realisasi tahun lalu mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013 sebesar
199,9 triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut karena lonjakan konsumsi minyak
Indonesia. Di sisi lain, produksi (lifting) minyak tidak mencapai
target. Contoh, sejak tahun 2009, realisasi produksi minyak selalu di bawah target.
Pada tahun 2013, targetnya
840 ribu barel per hari, realisasinya 825 ribu barel per hari.
Bagaimana dengan konsumsi minyak?
Pada tahun 2009, konsumsinya
sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun 2013
melonjak menjadi 1,50 juta barel per hari. Dengan demikian, pada tahun lalu
Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 725 ribu
barel per hari. Indonesia adalah negara pengekspor sekaligus pengimpor
minyak.
Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi
importir minyak (net importer oil).
Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi
domestik melebihi jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun
2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net exporter
oil)
karena ekspor lebih tinggi dari impor.
Subsidi BBM harus diakui cenderung meningkat.
Kondisi ini tentu membebani APBN. Untuk itu,
diperlukan upaya menurunkan atau
bahkan menghapus subsidi BBM secara bertahap. Mengenai kebijakan
penurunan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga
BBM, tentu menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.
Kelompok yang setuju penurunan
subsidi BBM mempunyai argumentasi
subsidi akan menimbulkan inefisiensi dalam perekonomian.
Besaran subsidi tersebut sebagian dinikmati produsen
dan konsumen, namun ada yang hilang dan tak dinikmati keduanya
(dead-weight welfare loss). Subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Masyarakat yang berpenghasilan lebih tinggi menikmati subsidi
BBM lebih besar daripada rakyat berpendapatan rendah.
Dengan subsidi, harga di pasar
domestik menjadi lebih murah. Akibatnya,
cenderung terjadi konsumsi berlebihan (over consumption) atau
pemborosan energi. Kondisi tersebut juga akan
mendorong penyelundupan ke pasar internasional. Hasil pengurangan
anggaran subsidi BBM dapat dialokasikan untuk pembangunan
infrastruktur, asuransi, jaminan kesehatan, beasiswa pendidikan,
program padat karya dan kegiatan lainnya untuk masyarakat
miskin. Jika harga naik, konsumsi menjadi semakin rasional
(tidak berlebihan). Selanjutnya, kondisi kualitas lingkungan menjadi
semakin baik karena polusi berkurang.
Kelompok yang kontra penurunan
subsidi BBM mempunyai argumentasi lain.
Penurunan subsidi yang diikuti kenaikan harga BBM
memicu inflasi (barang dan jasa mahal). Kondisi ini menjadikan
daya beli masyarakat turun, khususnya masyarakat masyarakat
miskin. Akhirnya, jumlah penduduk kategori miskin akan
bertambah.
Kenaikan harga BBM dan inflasi akan
menyebabkan permintaan domestik menurun sehingga
melemahkan produksi. Penurunan produksi di berbagai sektor ekonomi akan
meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan
meningkatkan pengangguran. Ringkasnya, kelompok kontra berpendapat
kenaikan harga BBM menyebabkan
inflasi, kemiskinan, serta pengangguran lebih tinggi.
Penurunan dan/atau penghapusan
subsidi BBM tentu berdampak negatif terhadap perekonomian
dalam jangka pendek, terutama inflasi, sektoral, ekonomi makro,
kemiskinan, dan pengangguran, tetapi kecil. Yang perlu
dicermati adalah dampak terhadap
kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah baru harus sudah
mempunyai solusi terhadap subsidi BBM, seperti keberanian menurunkan
subsidi BBM secara bertahap sampai akhirnya menghapus.
Dampak negatif penurunan subsidi
BBM dalam jangka pendek dapat dikurangi
dengan menerapkan kebijakan fiskal lewat jaring pengaman
sosial dan kebijakan moneter dan Bank Indonesia dapat menurunkan
jumlah uang beredar melalui instrumen menaikkan suku
bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pengurangan subsidi BBM
juga harus disertai program kompensasi. Meskipun demikian, program
kompensasi yang tidak efektif justru akan meningkatkan kemiskinan.
Sebaliknya, jika program kompensasi
dapat dilaksanakan dengan efektif,
dapat menekan kemiskinan. Kompensasi sebaiknya bukan
dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan, beasiswa
pendidikan, modal kerja UMKM, padat karya, serta beras untuk
masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat diberlakukan
terus-menerus. Andai subsidi terpaksa
diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif, dan
tepat sasaran dengan jangka waktu terbatas. Subsidi harus dikurangi
secara bertahap, sampai akhirnya dihapus. Pemerintah baru
didorong berani mengurangi subsidi BBM disertai penjelasan kepada
masyarakat.
Oleh: Y. Sri
Susilo, MSi.
Penulis adalah
Dosen Atma Jaya Yogyakarta
(diolah dari
sumber: http://www.koran-jakarta.com/?13837-pengurangan+subsidi+bbm)
Lengkapilah tabel berikut ini!
Struktur Teks Diskusi “Perlukah Pengurangan Subsidi BBM”
Struktur Teks
|
Teks
|
Fungsi Sosial Teks
|
Unsur kebahasaan
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
PERTEMUAN KETIGA
Teks 3
Subsidi BBM Perlu
Dikurangi
Besaran subsidi
energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun
2013 sebesar
299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi
energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun.
Sementara itu,
realisasi tahun lalu mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013 sebesar 199,9
triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut karena lonjakan konsumsi minyak Indonesia. Di sisi lain, produksi (lifting)
minyak tidak mencapai target. Contoh, sejak tahun 2009, realisasi produksi
minyak selalu di bawah target. Pada tahun 2013, targetnya 840 ribu barel per hari, realisasinya 825 ribu
barel per
hari.
Bagaimana dengan
konsumsi minyak? Pada tahun 2009, konsumsinya sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun 2013 melonjak menjadi 1,50
juta barel per hari. Dengan demikian, pada tahun lalu Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 725 ribu barel per hari. Indonesia
adalah negara pengekspor sekaligus pengimpor minyak.
Sejak 2004,
Indonesia sudah menjadi importir minyak (net importer oil). Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi domestik melebihi
jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun 2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net exporter oil) karena ekspor lebih tinggi dari impor.
Subsidi BBM harus
diakui cenderung meningkat. Kondisi ini tentu membebani APBN. Untuk itu, diperlukan upaya menurunkan atau bahkan menghapus
subsidi BBM secara bertahap.
Kelompok yang
setuju penurunan subsidi BBM mempunyai argumentasi subsidi akan menimbulkan inefisiensi dalam perekonomian. Besaran
subsidi tersebut sebagian dinikmati produsen dan konsumen, namun ada yang hilang tak dinikmati keduanya (dead-weight
welfare loss). Subsidi BBM tidak tepat sasaran. Masyarakat yang
berpenghasilan lebih tinggi menikmati subsidi BBM lebih besar daripada rakyat berpendapatan rendah. Dengan subsidi, harga di
pasar domestik menjadi lebih murah. Akibatnya, cenderung terjadi konsumsi berlebihan (over consumption) atau pemborosan energi. Kondisi tersebut juga akan mendorong
penyelundupan ke pasar internasional. Hasil pengurangan anggaran
subsidi BBM dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, asuransi, jaminan kesehatan, beasiswa pendidikan, program padat
karya dan kegiatan lainnya untuk masyarakat miskin. Jika harga naik, konsumsi menjadi semakin rasional (tidak
berlebihan). Selanjutnya, kondisi kualitas lingkungan menjadi semakin baik
karena polusi berkurang.
Sebaliknya, jika
dapat dilaksanakan dengan efektif, program kompensasi dapat menekan
kemiskinan. Kompensasi sebaiknya bukan dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan, beasiswa pendidikan, modal
kerja UMKM, padat karya, serta beras untuk masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat
diberlakukan terus-menerus. Andai subsidi terpaksa diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif,
dan tepat
sasaran dengan jangka waktu terbatas. Subsidi harus dikurangi secara bertahap, sampai
akhirnya dihapus. Pemerintah baru didorong berani mengurangi subsidi
BBM disertai penjelasan gamblang kepada masyarakat.
Oleh: Y. Sri Susilo, MSi.
Penulis adalah Dosen Atma Jaya Yogyakarta
(Diolah dari Sumber: http://www.koran-jakarta.com/?13837-pengurangan+subsidi+bbm)
Soal Pertemuan ke-3
1. Lengkapilah
tabel berikut ini!
Struktur Teks Eksposisi “Subsidi BBM Perlu Dikurangi”
Struktur Teks
|
Teks
|
Fungsi Sosial Teks
|
Unsur kebahasaan
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
…………………….
…………………….
…………………….
|
2. Apakah ketiga jenis teks di atas memiliki
perbedaan dalam hal struktur, fungsi
sosial, dan unsur kebahasaan.
3. Apa
perbedaan struktur, fungsi sosial, dan unsur kebahasaan antara teks
tantangan, teks diskusi, dan teks eksposisi? Jelaskan jawaban kamu!
4. Apa
persamaan antara teks tantangan, teks diskusi, dan teks eksposisi? Jelaskan
jawabanmu!
PERTEMUAN KEEMPAT
Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mendata dan mengartikan
kata-kata yang Kamu anggap sulit. Selanjutnya, buatlah kalimat dengan menggunakan kata atau
frasa yang kamu anggap sulit.
No
|
Kata-kata Sulit
|
Definisi
|
1
|
Pemerintah
|
sekelompok orang yang secara bersama-sama
memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan
kekuasaan
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
Gunakan dalam kalimat kata atau frasa yang telah kamu cari artinya dalam
kalimat yang baik dan benar!
No
|
Kata-kata Sulit
|
Contoh penggunana kata
atau frasa dalam kalimat
|
1
|
Pemerintah
|
Pemerintah akan memberi beasiwa kepada siswa yang
berprestasi.
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
5
|
|
|
6
|
|
|
7
|
|
|
8
|
|
|
9
|
|
|
10
|
|
|
PERTEMUAN KELIMA
Di samping bisa memahami kata-kata sulit yang ada di dalam
teks, kamu juga diharapkan bisa menemukan dan mengklasifikasi data apa saja
yang ada di dalam teks tersebut. Perlu diketahui bahwa teks terdiri atas
sekumpulan data dan informasi yang membangun teks tersebut. Untuk itu, pada
bagian ini kamu diminta mengamati data yang ada di dalam teks “Kebijakan Mobil
Murah”. Dengan demikian, kamu harus bisa menemukan data apa saja yang ada di
dalam teks tersebut, kemudian tentukan pula pada kalimat mana sumber data yang
kamu temukan itu. Untuk memudahkan pekerjaanmu, kamu dapat menyimak contoh pada
tabel berikut.
No.
|
Data Sumber
|
Data dalam Kalimat
|
Struktur Teks
|
1.
|
1. Pemerintah
2. Mengeluarkan Kebijakan
3. pengadaan
4. mobil murah
|
Pemerintah dalam waktu dekat akan
mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah.
|
isu (masalah)
|
2.
|
1. Berbagai kalangan
2. mobil murah
3. ramah lingkungan
4. kebijakan
5. komprehensif
|
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil
murah dan ramah
lingkungan adalah contoh kebijakan yang
tidak dibahas secara komprehensif.
|
Argumen menentang
|
3.
|
1. pemerintah
2. memikirkan
3. kebijakan strategis
|
Sebagai gantinya,
pemerintah diminta
memikirkan kebijakan
strategis yang lain.
|
Simpulan
|
4.
|
…………………………
|
………………………………..
|
…………………….
|
5.
|
…………………………
|
………………………………..
|
…………………….
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kalimat sanggahan dan
kalimat penolakan yang ada di dalam teks “Kebijakan Mobil Murah” adalah sebagai
berikut.
a. Kalimat
Sanggahan
1.
…………………………………………………………………………
2..…………………………………………………………………………
3…..………………………………………………………………………
4.…………………………………………………………………………
5…..………………………………………………………………………
b. Kalimat
Penolakan
1.
…………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………..……
3.…………………………………………………………………….……
4.
…………………………………………………………………………
5.
..……………………………………………………………………..…
Ciri lain dari teks
tantangan adalah adanya kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Kalimat
pernyataan adalah kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya
mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam
bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada bagian akhir.
Selanjutnya, kamu cari
kalimat pernyataan yang ada didalam teks “Kebijakan Mobil Murah”.
c. Kalimat
Pernyataan
1.
…………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………..……
3.…………………………………………………………………….……
4.
…………………………………………………………………………
5. ..……………………………………………………………………..…
Mengetahui
Kepala SMPN 1 Batangan,
Susanto, S. Pd., M. M.
NIP 19570930 197903 1 005
|
|
Pati, 4 Januari 2016
Guru Mata
Pelajaran,
Bambang Sukamto, S. Pd., M. Pd.
NIP 19600522 198403 1 004
|
EmoticonEmoticon