RPP Pemodelan Teks Tantangan


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PEMODELAN TEKS

Sekolah                  :  SMP Negeri 1 Batangan           
Mata pelajaran       :  Bahasa Indonesia
Materi Pokok         :  Teks Tantangan
Kelas/Semester      :  IX/2
Alokasi Waktu      :  2 Jam Pelajaran (1 x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI  1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2  : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong     royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3  : Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI 4  : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

KI
Kompetensi Dasar
Indikator
KI 1
1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah keberagaman bahasa dan budaya
1.1.1        Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam membaca teks tantangan.
1.1.2        Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dalam memahami teks tantangan.


1.2 Menghargai dan  mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis
1.2.1    Menunjukan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung jawab dalam memahami struktur dan ciri bahasa dalam teks tantangan.
1.2.2    Menunjukan perilaku jujur, percaya diri dan tanggung jawab dalam memahami kalimat komplek, kata rujukan dalam teks tantangan.

1.3 Menghargai dan  mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana menyajikan informasi lisan dan tulis
1.3.1   memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam kerja kelompok dalam membahas teks tantangan
1.3.2   memiliki perilaku menghargai pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas bersama dalam membahas teks tantangan

2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam membantah sebuah sudut pandang tentang suatu masalah.
2.3.1     Memiliki perilaku demokratis dalam membantah sudut pandang tentang suatu masalah teks tantangan dalam kelompok.
2.3.2     Memiliki perilaku kreatif dalam membantah sudut pandang tentang suatu masalah dalam teks tantangan sesuai kelompok.
2.3.3     Memiliki perilaku santun dalam membantah sudut pandang tentang suatu masalah dalam teks tantangan sesuai kelompok.
KI 3
3.1 Memahami teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan
3.1.1      Dapat mengidentifikasi  struktur isi teks
3.1.2      Dapat mengidentifikasi ciri bahasa teks
3.1.3      Dapat mengidentifikasi tujuan komunikasi/ fungsi sosial teks
KI 3
3.2 Membedakan teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

3.2.1      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari segi isi
3.2.2      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari segi bahasa
3.2.3      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan dengan teks diskusi dari segi fungsi sosial

Mengklasifikasi teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik melalui lisan maupun tulisan

3.3.1      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks tantangan yang lain dari segi isi
3.3.2      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks tantangan yang lain dari segi bahasa
3.3.3      mengidentifikasi perbedaan teks tantangan yang satu dengan teks tantangan yang lain dari segi fungsi sosial
KI 4
4.1 Menangkap makna teks eksemplum, tanggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan baik secara lisan maupun tulisan

4.1.1      menjawab pertanyaan terkait isi teks tantangan
4.1.2      menjelaskan makna kata dalam teks tantangan
4.1.3      menceritakan kembali isi teks tantangan dengan kata-kata sendiri


C. Materi
Pertemuan ke-1
Materi Reguler
1.  Struktur teks:
a.  pengantar yang  berisi  pernyataan tentang topik yang hendak dibantah
b.  argumen, memuat rangkaian   bukti atau alasan untuk mendukung bantahan
c.  simpulan berupa pernyataan yang menegaskan bantahan.
2.  Ciri-ciri bahasa:
a.  kalimat kompleks
b.  kata rujukan
c.  kata hubung
d.  pilihan kata

     3.  Contoh Teks

Kebijakan Mobil Murah
Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini, rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah,  mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi pembeli mobil yang ramah lingkungan.
Sejumlah kalangan meminta pemerintah mencabut insentif pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan. Alasannya,  kebijakan itu dinilai tidak tepat sasaran dan akan kemacetan lalu lintas di ibu kota.
Kritik terhadap kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan itu disampaikan dalam bedah buku Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta karya A.M Fatwa di MerDesa Institut, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2014. Buku itu bersumber dari seminar “Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda Transportasi” yang digelar pada Desember 2013.
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif. Akhirnya, kebijakan itu dapat menimbulkan masalah. Awalnya, usul mobil murah itu dilontarkan tim pemerintah setelah studi banding ke India. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil murah untuk kawasan perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil kecil yang bentuknya lebih mirip city car. “Lebih baik kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan ini dicabut dulu,” ujar seorang pakar transportasi.
Tidak mustahil, menurut berbagai kalangan, dalam program mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujungujungnya, beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal itu akan berujung pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu berhitung-hitung, apakah kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
Sebagai gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Diolah dari sumber: Anggrita Desyani dari http://www.tempo.co/read/news/2014/04/03/090567494/
Pemerintah- Disarankan-Cabut-Kebijakan-Mobil-Murah

Materi Perbaikan/Remidi
Kenaikan Harga BBM Disambut Aksi Demo
Demo kenaikan BBM belum berhenti. Kali ini Aliansi Rakyat Bali Tolak Kenaikan BBM mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut Surat Keputusan Menteri ESDM No.2486/K/12/MEN/2015 tentang Kenaikan Harga BBM. Kenaikan harga BBM dinilai memberatkan mayoritas masyarakat.
"Kebijakan nonpopulis ini bukti wajah asli siapa Pemerintah saat ini, yang tidak bisa mengambil kebijakan tanpa melukai hati rakyat dan menyengsarakan kehidupan yang semakin sulit ini," ujar Koordinator Aliansi Rakyat Bali Tolak, Ni Wayan Sita Metri saat berunjukrasa di Denpasar, Minggu (29/3/2015).
Ia menilai kenaikan harga BBM yang dimulai sejak Sabtu kemarin, pukul 00:00 WIB tidak memiliki dasar perhitungan yang kuat. Sebab harga minyak mentah dunia saat ini hanya USD 59,19 per barrel.
Sementara itu Juru Bicara Aliansi Rakyat Bali Tolak Kenaikan BBM, Retno mengatakan, kenaikan BBM menunjukkan kekayaan energi Indonesia masih dikontrol asing. Ia juga menuding Pemerintahan Jokowi belum mampu membawa Indonesia mandiri dalam mengelola kekayaanya alamnya.
Saat ini kekayaan alam Indonesia atas sumber Energi masih dikuasai oleh Asing, sehingga Pemerintahan Jokowi-JK membuat kebijakan yang mengikuti alur keinginan di International," tutur Retno, juru bicara Aliansi tersebut.
Sebelumnya unjuk rasa kenaikan BBM juga terjadi di sejumlah daerah. Seperti di Jakarta dan Yogyakarta.

Materi Pengayaan
Mencari contoh teks tantangan dari internet atau dari media cetak.

     Pertemuan ke-2
Pembedaan teks tanggapan kritis, teks diskusi, dan teks eksposisi.

Pertemuan ke-3
Pembedaan teks tanggapan kritis, teks diskusi, dan teks eksposisi.
Teks Tantangan
Struktur teks:
1.        pengantar yang  berisi  pernyataan tentang topik yang hendak dibantah
2.        argument, memuat rangkaian   bukti atau alasan untuk mendukung  bantahan
3.        simpulan berupa per-nyataan yang menegaskan bantahan.

Ciri-ciri bahasa:
1.      kalimat kompleks
2.      kata rujukan
3.      kata hubung
4.      pilihan kata

Pertemuan ke-4
Pengklasifikasian teks tantangan

Pertemuan ke-5
Pengklasifikasian teks tantangan

D. Metode Pembelajaran
1.      Pendekatan    :  Saintifik
2.      Model             :  Discovery Learning
3.      Metode           :  Diskusi, Inkuiri, Tanya Jawab

E. Media, Alat, Sumber Pembelajaran
1.  Media                            :  teks tanggapan kritis
2.  Alat                               :  buku teks
3.  Sumber Pembelajaran   :  
     a.  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 129 - 148
b.  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
c.  Bahan teks dari internet.

F. Langkah-langkah Pembelajaran
1.      Pertemuan pertama
No.
Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Metode
1.
Pendahuluan
a.    Peserta didik menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b.    Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau tidak.
c.    Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d.   Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.    Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan  pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.     Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
10 menit

2.
Mengamati
a.     Membaca teks tantangan (sebagai pemodelan)  dengan  cermat  utuk melihat bentuk/struktur  teks  (pengantar, argumen bantahan, simpulan)
b.     Membaca  teks  model tantangan   untuk  memahami  unsur kebahasaan/ciri-ciri  bahasa teks tantangan (kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, pilihan kata)
Menanya
c.     Menanya tentang fungsi  sosial teks  tantangan
d.    Menanya  tentang  bentuk/struktur  teks  tantangan
e.     Menanya tentang  ciri-ciri bahasa/unsur  kebahasaan   teks tantangan

Mengumpulkan informasi
f.      Berdiskusi tentang isi teks tantangan  berdasarkan pertanyaan-pertanyaannya
g.     Berdiskusi  tentang  fungsi  sosial  teks  tantangan
h.     Berdiskusi  tentang struktur/bentuk teks tantangan (pengantar/orientasi, argumen bantahan, simpulan)
i.       Berdiskusi  tentang  ciri-ciri  bahasa  teks  tantangan  (kalimat kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )  sebagai  bagian penting  dalam  sebuah   teks  tantangan
j.       Berdiskusi  tentang  struktur   dan  ciri-ciri  bahasa  teks  biografi  atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan

Menalar/Mengasosiasi
k.     Menyimpulkan fungsi sosial teks tantangan
l.       Menyimpulkan  teks tantangan berdasarkan   struktur /bentuk  teks
m.   Menemukan  teks  tantangan sejenis   dari  berbagai  sumber  dan   mengidentifikasi  struktur /bentuk  dan  ciri-ciri  bahasa   berdasarkan hal-hal  yang   yang   telah  dipelajari   
n.     Menggunakan  unsur  kebahasaan (kaliamt kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata)  untuk  kemahiran  berbahasa  dalam   mendukung  pemahaman  terhadap   teks tantangan
Mengomunikasikan
o.     Menyampaikan hasil pemahaman tentang fungsi sosial teks tantangan
p.     Menyampaikan hasil pemahaman  tentang  bentuk /struktur   teks  prosedur dan  ciri-ciri  bahasanya
50 menit
Discovery Learning
3.
Penutup
a.         Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.        Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.         Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.        Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
20 menit


2.      Pertemuan Kedua
No.
Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Metode
1.
Pendahuluan
a.  Peserta didik menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b.  Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau tidak.
c.  Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d.  Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.  Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan  pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.  Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
10 menit

2.
Mengamati
a.     Membandingkan teks  tantangan   dan teks lain  yang telah dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur) dari segi struktur dan unsur bahasa   masing-masing teks

Menanya
b.     Menanya  tentang  perbedaan  teks tantangan  dengan  teks  biografi  (atau teks lain)  berdasarkan  struktur  dan  ciri-ciri  bahasa  kedua  teks  tersebut

Mengumpulkan informasi
c.     Berdiskusi  tentang  ciri-ciri  bahasa  teks  tantangan  (kalimat kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )  sebagai  bagian penting  dalam  sebuah   teks  tantangan
d.    Berdiskusi  tentang  struktur   dan  ciri-ciri  bahasa  teks  biografi  atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan

Menalar/Mengasosiasi
e.     Menyimpulkan  perbedaan teks  tantangan  dengan teks  biografi tau teks lain berdasarkan  bentuk/struktur  masing-masing  teks  tersebut

Mengomunikasikan
f.      Menyampaikan  hasil  simpulan  tentang  perbedaan   teks  prosedur  dan teks biografi (atau teks lain) berdasarkan  bentuk/struktur  teks  dan  ciri-ciri  bahasa  masing-masing  teks  tersebut

50 menit
Discovery Learning
3.
Penutup
a.  Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.  Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.  Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.  Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
20 menit


3.      Pertemuan Ketiga
No.
Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Metode
1.
Pendahuluan
a.  Peserta didik menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b.  Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau tidak.
c.  Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d.  Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.  Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan  pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.  Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
10 menit

2.
Mengamati
a.     Membandingkan teks  tantangan   dan teks lain  yang telah dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur) dari segi struktur dan unsur bahasa   masing-masing teks

Menanya
b.     Menanya  tentang  perbedaan  teks tantangan  dengan  teks  biografi  (atau teks lain)  berdasarkan  struktur  dan  ciri-ciri  bahasa  kedua  teks  tersebut

Mengumpulkan informasi
c.     Berdiskusi  tentang  struktur   dan  ciri-ciri  bahasa  teks  biografi  atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan

Menalar/Mengasosiasi
d.    Menyimpulkan  perbedaan teks  tantangan  dengan teks  biografi tau teks lain berdasarkan  bentuk/struktur  masing-masing  teks  tersebut

Mengomunikasikan
e.     Menyampaikan hasil pemahaman  tentang  bentuk /struktur   teks  prosedur dan  ciri-ciri  bahasanya
f.      Menyampaikan  hasil  simpulan  tentang  perbedaan   teks  prosedur  dan teks biografi (atau teks lain) berdasarkan  bentuk/struktur  teks  dan  ciri-ciri  bahasa  masing-masing  teks  tersebut.
50 menit
Discovery Learning
3.
Penutup
a.  Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.  Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.  Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.  Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
20 menit


5. Pertemuan Kelima
No.
Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Metode
1.
Pendahuluan
a.  Peserta didik menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b.  Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau tidak.
c.  Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d.  Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.  Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan  pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.  Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
10 menit

2.
Mengamati
a.    Membandingkan teks  tantangan   dan teks lain  yang telah dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur) dari segi struktur dan unsur bahasa   masing-masing teks

Menanya
b.    Menanya  tentang  perbedaan  teks tantangan  dengan  teks  biografi  (atau teks lain)  berdasarkan  struktur  dan  ciri-ciri  bahasa  kedua  teks  tersebut

Mengumpulkan informasi
c.    Berdiskusi  tentang  ciri-ciri  bahasa  teks  tantangan  (kalimat kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )  sebagai  bagian penting  dalam  sebuah   teks  tantangan
d.   Berdiskusi  tentang  struktur   dan  ciri-ciri  bahasa  teks  biografi  atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan

Menalar/Mengasosiasi
e.    Menyimpulkan  perbedaan teks  tantangan  dengan teks  biografi tau teks lain berdasarkan  bentuk/struktur  masing-masing  teks  tersebut

Mengomunikasikan
f.     Menyampaikan hasil pemahaman  tentang  bentuk /struktur   teks  prosedur dan  ciri-ciri  bahasanya
g.    Menyampaikan  hasil  simpulan  tentang  perbedaan   teks  prosedur  dan teks biografi (atau teks lain) berdasarkan  bentuk/struktur  teks  dan  ciri-ciri  bahasa  masing-masing  teks  tersebut

50 menit
Discovery Learning
3.
Penutup
a.  Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.  Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.  Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.  Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
20 menit


6. Pertemuan Keenam
No.
Kegiatan Peserta Didik
Waktu
Metode
1.
Pendahuluan
a.  Peserta didik menjawab salam guru pada awal pelajaran.
b.  Guru menanyakan kondisi peserta didik sehat atau tidak.
c.  Guru mengabsen kehadiran peserta didik.
d.  Peserta didik menerima informasi tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
e.  Peserta didik menerima informasi kompetensi dasar yang harus dicapai, tujuan  pembelajaran dan langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan.
f.  Peserta didik dimotivasi untuk mangajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan teks tanggapan kritis.
10 menit

2.
Mengamati
a.    Membaca  teks  model tantangan   untuk  memahami  unsur kebahasaan/ciri-ciri  bahasa teks tantangan (kalimat kompleks, kata hubung, kata rujukan, pilihan kata)
b.    Membandingkan teks  tantangan   dan teks lain  yang telah dipelajari sebelumnya (mis : teks biografi, teks cerita moral, teks prosedur) dari segi struktur dan unsur bahasa   masing-masing teks

Menanya
c.    Menanya  tentang  perbedaan  teks tantangan  dengan  teks  biografi  (atau teks lain)  berdasarkan  struktur  dan  ciri-ciri  bahasa  kedua  teks  tersebut

Mengumpulkan informasi
d.   Berdiskusi  tentang  ciri-ciri  bahasa  teks  tantangan  (kalimat kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata) )  sebagai  bagian penting  dalam  sebuah   teks  tantangan
e.    Berdiskusi  tentang  struktur   dan  ciri-ciri  bahasa  teks  biografi  atau teks lain (yang telah dipelajari sebelumnya) untuk dibandingkan dengan teks tantangan

Menalar/Mengasosiasi
f.     Menggunakan  unsur  kebahasaan (kaliamt kompleks, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata )  untuk  kemahiran  berbahasa  dalam   mendukung  pemahaman  terhadap   teks tantangan
g.    Menyimpulkan  perbedaan teks  tantangan  dengan teks  biografi tau teks lain berdasarkan  bentuk/struktur  masing-masing  teks  tersebut

Mengomunikasikan
h.    Menyampaikan  hasil  simpulan  tentang  perbedaan   teks  prosedur  dan teks biografi (atau teks lain) berdasarkan  bentuk/struktur  teks  dan  ciri-ciri  bahasa  masing-masing  teks  tersebut

50 menit
Discovery Learning
3.
Penutup
a.  Dengan bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi pelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
b.  Peserta didik mengidentifikasi hambatan yang dialami saat mempelajari mengenal dan mengenali teks tantangan.
c.  Peserta didik menerima umpan balik dan penguatan dari guru tentang pembelajaran mengenal dan mengenali teks tantangan.
d.  Peserta didik menyimak informasi tentang rencana tindak lanjut.
20 menit


F. Penilaian, Pembelajaran Remedial, dan Pengayaan 
     1.  Penilaian sikap
          a.  Sikap Sosial Demokratis

No
Aspek Pengamatan
4
3
2
1
1
Saya menghargai pendapat orang lain




2
Saya turut berkontribusi dalam kelompok




Jumlah Skor




           Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai maksimal) x 100

          b. Sikap Sosial Santun

No
Aspek Pengamatan
4
3
2
1
1
Tidak menyela pembicaraan orang lain pada saat yang tidak tepat




2
Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.









            Jumlah nilai= (Jumlah skor : nilai maksimal) x 100

         c.   Sikap Religius

No
Aspek Pengamatan
Skor
4
3
2
1
1
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
4
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
5
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

          d.  Lembar pengamatan sikap
No

Nama Siswa
Demokratis
Santun
Religius
Jumlah Skor
Nilai
1
.................................





2






Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan kadang-kadang tidak 
      sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
       sering tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

PERTEMUAN KE-1
2.  Penilaian Pengetahuan
Soal
Bacalah teks tantangan berikut ini dengan saksama!
Kebijakan Mobil Murah
Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini, rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah,  mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi pembeli mobil yang ramah lingkungan.
Sejumlah kalangan meminta pemerintah mencabut insentif pajak untuk mobil murah dan ramah lingkungan. Alasannya,  kebijakan itu dinilai tidak tepat sasaran dan akan kemacetan lalu lintas di ibu kota.
Kritik terhadap kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan itu disampaikan dalam bedah buku Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta karya A.M Fatwa di MerDesa Institut, Jakarta Pusat, Rabu, 2 April 2014. Buku itu bersumber dari seminar “Mobil Murah dan Kemacetan Jakarta serta Keseimbangan Infrastruktur dan Moda Transportasi” yang digelar pada Desember 2013.
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif. Akhirnya, kebijakan itu dapat menimbulkan masalah. Awalnya, usul mobil murah itu dilontarkan tim pemerintah setelah studi banding ke India. Gagasannya adalah pemerintah membuat mobil murah untuk kawasan perdesaan. Namun, kini mobil yang muncul adalah mobil-mobil kecil yang bentuknya lebih mirip city car. “Lebih baik kebijakan mobil murah dan ramah lingkungan ini dicabut dulu,” ujar seorang pakar transportasi.
Tidak mustahil, menurut berbagai kalangan, dalam program mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya, beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal itu akan berujung pada beban rakyat. Dengan demikian, kita perlu berhitung-hitung, apakah kebijakan ini menguntungkan rakyat atau tidak?
Sebagai gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
Diolah dari sumber: Anggrita Desyani dari http://www.tempo.co/read/news/2014/04/03/090567494/
Pemerintah- Disarankan-Cabut-Kebijakan-Mobil-Murah


1)  Isu apa yang disampaikan di dalam teks tersebut?
2)  Pada paragraf ke berapa masyarakat menolak atau menyanggah kebijakan mobil murah?
3)  Mengapa kebijakan mobil murah ditolak oleh berbagai kalangan?
4)  Sebagai ganti kebijakan mobil murah, apa yang tepat untuk pembangunan di Indonesia?
5)  Apa simpulan dari teks tersebut?
6)  Tulis struktur teks berjudul “Kebijakan Mobil Murah” dengan melengkapi tabel berikut!
No
Struktur Teks
Ide Pokok Paragraf
1.
2.
3.
4.
                    
KUNCI JAWABAN
1.  Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah.
2. Paragraf ke-2, 4, dan 5.
3.  a.     Dapat memperparah kemacetan lalu lintas di ibukota.
     b.     Beban rakyak meningkat karena harus mengimpor BBM
4.  pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
5.  Jika kebijakan mobil murah belum dapat dilaksanakan, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain, yaitu membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.
6.  Melengkapi Tabel
No
Struktur Teks
Ide Pokok Paragraf
1.
Pengantar, isu, masalah
Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah. Mobil ini, rencananya, akan dioperasionalkan di wilayah perdesaan, Di samping murah,  mobil ini dirancang ramah lingkungan. Supaya bisa berjalan dengan baik, pemerintah akan memberikan insentif pajak bagi pembeli mobil yang ramah lingkungan
2.
Argumen menentang
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif.
3.
Argumen menentang
Menurut berbagai kalangan, dalam program mobil murah dan ramah lingkungan akan semakin meningkatkan subsidi bahan bakar minyak (BBM). Ujung-ujungnya, beban pemerintah untuk membeli minyak dari luar negeri semakin meningkat. Hal itu akan berujung pada beban rakyat.
4.
Simpulan
Sebagai gantinya, pemerintah diminta memikirkan kebijakan strategis yang lain. Pakar transportasi menyarankan bahwa pemerintah lebih baik membangun infrastruktur transportasi laut dan udara karena Indonesia merupakan Negara kepulauan.

Norma Penilaian
1.  Jumlah soal 6 butir
2.  Skor jawaban benar soal nomor 1 s.d. 5                 : 2
3.  Skor jawaban benar soal nomor 6                          : 10
4.  Skor Maksimal                                                       : 20

Skor =  Nilai yang diperoleh  X 100
                             Nilai maksimal
a.    Remedial
Berdasarkan teks tantangan yang berjudul “ kebijakan mobil murah” carilah isi bacaan tersebut!
b.    Pengayaan
Carilah teks tantangan di media massa yaitu koran, majalah, maupun internet!
PERTEMUAN KEDUA
Membedakan teks tantangan dengan teks lain
Bacalah dengan saksama teks berikut!
Teks 1
Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak Besaran subsidi energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar 299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P (Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan) 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun.
Sementara itu, realisasi tahun lalu mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013 sebesar 199,9 triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut karena lonjakan konsumsi minyak Indonesia. Di sisi lain, produksi (lifting) minyak tidak mencapai target. Contoh, sejak tahun 2009, realisasi produksi minyak selalu di bawah target. Pada tahun 2013, targetnya 840 ribu barel per hari, sedangkan realisasinya 825 ribu barel per hari.
Bagaimana dengan konsumsi minyak? Pada tahun 2009, konsumsinya sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun 2013 melonjak menjadi 1,50 juta barel per hari. Dengan demikian, pada tahun lalu Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 725 ribu barel per hari. Indonesia adalah negara pengekspor sekaligus pengimpor minyak.
Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi importir minyak (net importer oil). Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi domestik melebihi jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun 2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net exporter oil) karena ekspor lebih tinggi dari impor.
Subsidi BBM harus diakui cenderung meningkat. Kondisi ini tentu membebani APBN. Untuk itu, diperlukan upaya menurunkan atau bahkan menghapus subsidi BBM secara bertahap.
Meskipun demikian, kelompok masyarakat yang kontra penurunan subsidi BBM mempunyai argumentasi lain. Penurunan subsidi yang diikuti kenaikan harga BBM memicu inflasi (barang dan jasa mahal). Kondisi ini menjadikan daya beli masyarakat turun, khususnya masyarakat miskin. Akhirnya, jumlah penduduk kategori miskin akan bertambah.
Kenaikan harga BBM dan inflasi akan menyebabkan permintaan domestik menurun sehingga melemahkan produksi. Penurunan produksi di berbagai sektor ekonomi akan meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatkan pengangguran. Ringkasnya, kelompok kontra berpendapat kenaikan harga BBM menyebabkan inflasi, kemiskinan, serta pengangguran lebih tinggi.
Penurunan dan/atau penghapusan subsidi BBM tentu berdampak negatif terhadap perekonomian dalam jangka pendek, terutama inflasi, sektoral, ekonomi makro, kemiskinan, dan pengangguran. Yang perlu dicermati adalah dampak terhadap kemiskinan dan pengangguran Pemerintah baru harus sudah mempunyai solusi terhadap subsidi BBM, seperti keberanian menurunkan subsidi BBM secara bertahap sampai akhirnya menghapus.
 Dampak negatif penurunan subsidi BBM dalam jangka pendek dapat dikurangi dengan menerapkan kebijakan fiskal lewat jaring pengaman sosial dan kebijakan moneter. Selain itu,  Bank Indonesia dapat menurunkan jumlah uang beredar melalui instrumen menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pengurangan subsidi BBM juga harus disertai program kompensasi. Akan tetapi, program kompensasi yang tidak efektif justru akan meningkatkan kemiskinan.
Sebaliknya, jika program kompensasi dapat dilaksanakan dengan efektif, dapat menekan kemiskinan. Kompensasi sebaiknya bukan dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan, beasiswa pendidikan, modal kerja usaha kecil dan menengah, padat karya, serta beras untuk masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat diberlakukan terus-menerus. Andai subsidi terpaksa diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif,  dan tepat sasaran dengan jangka waktu terbatas. Subsidi harus dikurangi secara bertahap, sampai akhirnya dihapus. Pemerintah baru didorong berani mengurangi subsidi BBM disertai penjelasan kepada masyarakat.
Oleh: Y. Sri Susilo, MSi.
Penulis adalah Dosen Atma Jaya Yogyakarta

Lengkapilah tabel berikut!
Struktur Tek Tantangan “Pengurangan Subsidi BBM”
Struktur Teks
Teks
Fungsi Sosial Teks
Unsur kebahasaan
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….


Teks 2
Perlukah Pengurangan Subsidi BBM?
Besaran subsidi energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar 299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P 2013 sejumlah  287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun.
Sementara itu, realisasi tahun lalu mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013 sebesar 199,9 triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut karena lonjakan konsumsi minyak Indonesia. Di sisi lain,  produksi (lifting) minyak tidak mencapai target. Contoh, sejak tahun 2009, realisasi produksi minyak selalu di bawah target. Pada tahun 2013, targetnya 840 ribu barel per hari, realisasinya 825 ribu barel per hari.
Bagaimana dengan konsumsi minyak? Pada tahun 2009,  konsumsinya sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun 2013 melonjak menjadi 1,50 juta barel per hari. Dengan demikian, pada tahun lalu Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 725 ribu barel per hari. Indonesia adalah negara pengekspor sekaligus pengimpor minyak.
Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi importir minyak (net importer oil). Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi domestik melebihi jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun 2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net exporter oil) karena ekspor lebih tinggi dari impor.
 Subsidi BBM harus diakui cenderung meningkat. Kondisi ini tentu membebani APBN. Untuk itu, diperlukan upaya menurunkan atau bahkan menghapus subsidi BBM secara bertahap. Mengenai kebijakan penurunan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga BBM, tentu menimbulkan pro dan kontra di berbagai kalangan.
Kelompok yang setuju penurunan subsidi BBM mempunyai argumentasi subsidi akan menimbulkan inefisiensi dalam perekonomian. Besaran subsidi tersebut sebagian dinikmati produsen dan konsumen, namun ada yang hilang dan tak dinikmati keduanya (dead-weight welfare loss). Subsidi BBM tidak tepat sasaran. Masyarakat yang berpenghasilan lebih tinggi menikmati subsidi BBM lebih besar daripada rakyat berpendapatan rendah.
Dengan subsidi, harga di pasar domestik menjadi lebih murah. Akibatnya, cenderung terjadi konsumsi berlebihan (over consumption) atau pemborosan energi. Kondisi tersebut juga akan mendorong penyelundupan ke pasar internasional. Hasil pengurangan anggaran subsidi BBM dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, asuransi, jaminan kesehatan, beasiswa pendidikan, program padat karya dan kegiatan lainnya untuk masyarakat miskin. Jika harga naik, konsumsi menjadi semakin rasional (tidak berlebihan). Selanjutnya, kondisi kualitas lingkungan menjadi semakin baik karena polusi berkurang.
Kelompok yang kontra penurunan subsidi BBM mempunyai argumentasi lain. Penurunan subsidi yang diikuti kenaikan harga BBM memicu inflasi (barang dan jasa mahal). Kondisi ini menjadikan daya beli masyarakat turun, khususnya masyarakat masyarakat miskin. Akhirnya, jumlah penduduk kategori miskin akan bertambah.
Kenaikan harga BBM dan inflasi akan menyebabkan permintaan domestik menurun sehingga melemahkan produksi. Penurunan produksi di berbagai sektor ekonomi akan meningkatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meningkatkan pengangguran.  Ringkasnya, kelompok kontra berpendapat kenaikan harga BBM menyebabkan inflasi, kemiskinan, serta pengangguran lebih tinggi.
Penurunan dan/atau penghapusan subsidi BBM tentu berdampak negatif terhadap perekonomian dalam jangka pendek,  terutama inflasi, sektoral, ekonomi makro, kemiskinan, dan pengangguran, tetapi kecil. Yang perlu dicermati adalah dampak terhadap kemiskinan dan pengangguran. Pemerintah baru harus sudah mempunyai solusi terhadap subsidi BBM, seperti keberanian menurunkan subsidi BBM secara bertahap sampai akhirnya menghapus.
Dampak negatif penurunan subsidi BBM dalam jangka pendek dapat dikurangi dengan menerapkan kebijakan fiskal lewat jaring pengaman sosial dan kebijakan moneter dan Bank Indonesia dapat menurunkan jumlah uang beredar melalui instrumen menaikkan suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pengurangan subsidi BBM juga harus disertai program kompensasi. Meskipun demikian, program kompensasi yang tidak efektif justru akan meningkatkan kemiskinan.
Sebaliknya, jika program kompensasi dapat dilaksanakan dengan efektif, dapat menekan kemiskinan. Kompensasi sebaiknya bukan dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan, beasiswa pendidikan, modal kerja UMKM, padat karya, serta beras untuk masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat diberlakukan terus-menerus. Andai subsidi terpaksa diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif, dan tepat sasaran dengan jangka waktu terbatas. Subsidi harus dikurangi secara bertahap, sampai akhirnya dihapus. Pemerintah baru didorong berani mengurangi subsidi BBM disertai penjelasan kepada masyarakat.
Oleh: Y. Sri Susilo, MSi.
Penulis adalah Dosen Atma Jaya Yogyakarta
(diolah dari sumber: http://www.koran-jakarta.com/?13837-pengurangan+subsidi+bbm)

Lengkapilah tabel berikut ini!
Struktur Teks Diskusi “Perlukah Pengurangan Subsidi BBM”

Struktur Teks
Teks
Fungsi Sosial Teks
Unsur kebahasaan
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….

PERTEMUAN KETIGA
Teks 3
Subsidi BBM Perlu Dikurangi
Besaran subsidi energi pada tahun anggaran 2014 mencapai 297,4 triliun. Angka tersebut didasarkan pada realisasi tahun 2013 sebesar 299,59 triliun dari yang ditetapkan APBN-P 2013 sejumlah 287,14 triliun. Subsidi energi tahun ini mencakup BBM/LPG dengan pengajuan 210,73 triliun.
Sementara itu, realisasi tahun lalu mencapai 210 triliun dari APBN-P 2013 sebesar 199,9 triliun. Peningkatan subsidi BBM tersebut karena lonjakan konsumsi minyak Indonesia. Di sisi lain, produksi (lifting) minyak tidak mencapai target. Contoh, sejak tahun 2009, realisasi produksi minyak selalu di bawah target. Pada tahun 2013, targetnya 840 ribu barel per hari, realisasinya 825 ribu barel per hari.
Bagaimana dengan konsumsi minyak? Pada tahun 2009, konsumsinya sebesar 1,02 juta barel per hari. Kemudian, pada tahun 2013 melonjak menjadi 1,50 juta barel per hari. Dengan demikian, pada tahun lalu Indonesia harus mengimpor minyak sebesar 725 ribu barel per hari. Indonesia adalah negara pengekspor sekaligus pengimpor minyak.
Sejak 2004, Indonesia sudah menjadi importir minyak (net importer oil). Dengan kata lain, jumlah impor untuk memenuhi konsumsi domestik melebihi jumlah ekspor minyak. Sebelum tahun 2004, Indonesia masih dikenal sebagai eksportir minyak (net exporter oil) karena ekspor lebih tinggi dari impor.
Subsidi BBM harus diakui cenderung meningkat. Kondisi ini tentu membebani APBN. Untuk itu, diperlukan upaya menurunkan atau bahkan menghapus subsidi BBM secara bertahap.
Kelompok yang setuju penurunan subsidi BBM mempunyai argumentasi subsidi akan menimbulkan inefisiensi dalam perekonomian. Besaran subsidi tersebut sebagian dinikmati produsen dan konsumen, namun ada yang hilang tak dinikmati keduanya (dead-weight welfare loss). Subsidi BBM tidak tepat sasaran. Masyarakat yang berpenghasilan lebih tinggi menikmati subsidi BBM lebih besar daripada rakyat berpendapatan rendah. Dengan subsidi, harga di pasar domestik menjadi lebih murah. Akibatnya, cenderung terjadi konsumsi berlebihan (over consumption) atau pemborosan energi. Kondisi tersebut juga akan mendorong penyelundupan ke pasar internasional. Hasil pengurangan anggaran subsidi BBM dapat dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, asuransi, jaminan kesehatan, beasiswa pendidikan, program padat karya dan kegiatan lainnya untuk masyarakat miskin. Jika harga naik, konsumsi menjadi semakin rasional (tidak berlebihan). Selanjutnya, kondisi kualitas lingkungan menjadi semakin baik karena polusi berkurang.
Sebaliknya, jika dapat dilaksanakan dengan efektif, program kompensasi dapat menekan kemiskinan. Kompensasi sebaiknya bukan dalam bentuk tunai, tetapi dapat berupa asuransi kesehatan, beasiswa pendidikan, modal kerja UMKM, padat karya, serta beras untuk masyarakat miskin.
Subsidi tidak dapat diberlakukan terus-menerus. Andai subsidi terpaksa diberikan, harus diberlakukan secara adil, selektif, dan tepat sasaran dengan jangka waktu terbatas. Subsidi harus dikurangi secara bertahap, sampai akhirnya dihapus. Pemerintah baru didorong berani mengurangi subsidi BBM disertai penjelasan gamblang kepada masyarakat.
Oleh: Y. Sri Susilo, MSi.
Penulis adalah Dosen Atma Jaya Yogyakarta

Soal Pertemuan ke-3
1.  Lengkapilah tabel berikut ini!
Struktur Teks Eksposisi “Subsidi BBM Perlu Dikurangi”

Struktur Teks
Teks
Fungsi Sosial Teks
Unsur kebahasaan
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….
…………………….

2.  Apakah ketiga jenis teks di atas memiliki perbedaan dalam hal struktur, fungsi sosial, dan unsur kebahasaan.
3.  Apa perbedaan struktur, fungsi sosial, dan unsur kebahasaan antara teks tantangan, teks diskusi, dan teks eksposisi? Jelaskan jawaban kamu!
4.  Apa persamaan antara teks tantangan, teks diskusi, dan teks eksposisi? Jelaskan jawabanmu!


PERTEMUAN KEEMPAT
Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia untuk mendata dan mengartikan kata-kata yang Kamu anggap sulit. Selanjutnya, buatlah kalimat dengan menggunakan kata atau frasa yang kamu anggap sulit.

No
Kata-kata Sulit
Definisi
1
Pemerintah
sekelompok orang yang secara bersama-sama
memikul tanggung jawab terbatas untuk menggunakan kekuasaan
2


3


4


5


6


7


8


9


10



Gunakan dalam kalimat kata atau frasa yang telah kamu cari artinya dalam kalimat yang baik dan benar!
No
Kata-kata Sulit
Contoh penggunana kata atau frasa dalam kalimat
1
Pemerintah
Pemerintah akan memberi beasiwa kepada siswa yang berprestasi.
2


3


4


5


6


7


8


9


10




PERTEMUAN KELIMA
Di samping bisa memahami kata-kata sulit yang ada di dalam teks, kamu juga diharapkan bisa menemukan dan mengklasifikasi data apa saja yang ada di dalam teks tersebut. Perlu diketahui bahwa teks terdiri atas sekumpulan data dan informasi yang membangun teks tersebut. Untuk itu, pada bagian ini kamu diminta mengamati data yang ada di dalam teks “Kebijakan Mobil Murah”. Dengan demikian, kamu harus bisa menemukan data apa saja yang ada di dalam teks tersebut, kemudian tentukan pula pada kalimat mana sumber data yang kamu temukan itu. Untuk memudahkan pekerjaanmu, kamu dapat menyimak contoh pada tabel berikut.



No.
Data Sumber
Data dalam Kalimat
Struktur Teks
1.
1. Pemerintah
2. Mengeluarkan Kebijakan
3. pengadaan
4. mobil murah
Pemerintah dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan pengadaan mobil murah.
isu (masalah)
2.
1. Berbagai kalangan
2. mobil murah
3. ramah lingkungan
4. kebijakan
5. komprehensif
Menurut berbagai kalangan, munculnya mobil murah dan ramah
lingkungan adalah contoh kebijakan yang tidak dibahas secara komprehensif.
Argumen menentang
3.
1. pemerintah
2. memikirkan
3. kebijakan strategis
Sebagai gantinya,
pemerintah diminta
memikirkan kebijakan
strategis yang lain.
Simpulan
4.
…………………………
………………………………..
…………………….
5.
…………………………
………………………………..
…………………….









Kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang ada di dalam teks “Kebijakan Mobil Murah” adalah sebagai berikut.
a. Kalimat Sanggahan
1. …………………………………………………………………………
2..…………………………………………………………………………
3…..………………………………………………………………………
4.…………………………………………………………………………
5…..………………………………………………………………………
b. Kalimat Penolakan
1. …………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………..……
3.…………………………………………………………………….……
4. …………………………………………………………………………
5. ..……………………………………………………………………..…
Ciri lain dari teks tantangan adalah adanya kalimat pernyataan (kalimat deklaratif). Kalimat pernyataan adalah kalimat yang ditandai intonasi turun dan pada umumnya mengandung makna yang menyatakan atau memberitahukan sesuatu. Dalam ragam bahasa tulis, biasanya diberi tanda titik pada bagian akhir.
Selanjutnya, kamu cari kalimat pernyataan yang ada didalam teks “Kebijakan Mobil Murah”.

c. Kalimat Pernyataan
1. …………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………..……
3.…………………………………………………………………….……
4. …………………………………………………………………………
5. ..……………………………………………………………………..…


Mengetahui
Kepala SMPN 1 Batangan,



Susanto, S. Pd., M. M.
NIP 19570930 197903 1 005

Pati, 4 Januari 2016
Guru Mata Pelajaran,



Bambang Sukamto, S. Pd., M. Pd.
NIP 19600522 198403 1 004









Previous
Next Post »